Sunday, December 21, 2014

masalah kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sudah  bagus dalam struktur dan penterapannya, hanya dalam soal penilaian untuk laporan pendidikan tiap semester (Buku Raport) harus disederhanakan, cukup dalam buku raport tersebut ada penilaian spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan gak usah ada nama guru dan deskripri yang seabreg, inilah yang menjadi kesulitan bagi guru/walikelas. Untuk penyelesaian buku raport yang sekarang cukup memberatkan guru dan wali kelas, mulai input data, nilai dan pencetakan begitu memberatkan, selain pengalaman penggunaan IT lemah, kondisi sekolah terbatas, dan banyak hal lain yang baru, yaitu buku rapor dibikin oleh sekolah dengan pengeprinan instan, ini akan mengundang kekhawatiran buku raport tersebut tidak tahan lama, dan akan mudah bercerai berai, jika hal ini terjadi maka tidak mustahil buku raport tersebut akan mudah rusak/hilang dalam waktu singkat, padahal buku raport tersebut harus tahan lama, malah harus sampai tua masih terdokumentasi.
Oleh sebab itu Pemerintah dengan ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan segera meninjau kembali tentang cara penulisan raport bukan konten struktur kurikulum dan aplikasinya, karena  itu sudah bagus, hanya dalam penulisan raport saja yang RIBET.